Showing posts with label Dasar Pencak Silat. Show all posts
Showing posts with label Dasar Pencak Silat. Show all posts
Saturday, 7 June 2014
Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Penggolongan Pertandingan dan Ketentuan Tentang Umur serta Berat Badan
Penggolongan pertandingan Pencak Silat menururt umur dan jantina untuk semua kategori
terdiri atas :
1.1. Pertandingan Golongan REMAJA untuk Putra dan Putri, berumur diatas 14 tahun s/d 17 tahun.
1.2. Pertandingan Golongan DEWASA untuk Putra dan Putri, berumur diatas 17 tahun s/d 35 tahun.
Kebenaran tentang umur Pesilat yang mengikuti pertandingan dibuktikan dengan Akte Kelahiran / Ijazah / Paspor.
3. Umur Pesilat harus sesuai dengan penggolongan umur peserta ( Dewasa atau Remaja ) dengan berpedoman kepada umur yang bersangkutan pada waktu tanggal / hari pertama pertandingan dimulai, artinya :
Pesilat pada tanggal / hari pertama pertandingan dilaksanakan berumur tepat pada batas
ketentuan umur minimal atau maksimal dari golongan yang diikuti, umur yang menyalahi
ketentuan mengakibatkan Pesilat dikenakan diskualifikasi dari pertandingan.
4. Pembagian kelas menurut berat badan hanya berlaku untuk katagori TANDING yang dilakukan dengan penimbangan berat badan.
4.1. Penimbangan pertama :
4.1.1. Penimbangan pertama dilakukan sekurang-kurangnya 6 ( enam ) jam sebelum dimulainya pertandingan pertama dalam satu kejuaraan.
4.1.2. Pada waktu penimbangan, Pesilat hanya mengenakan pakaian Pencak Silat yang kering tanpa sabuk, perlindungan kemaluan dan pelindung sendi.
4.1.3. Pada dasarnya penimbangan pertama dilaksanakan untuk menentukan kelas, dan oleh karenanya tidak ada diskualifikasi pada waktu penimbangan pertama.
4.1.4. Bila berat badan Pesilat melebihi atau kurang dari ketentuan berat kelas yang diikutinya, Pesilat yang bersangkutan diberi waktu 1 ( satu ) jam untuk menyesuaikan berat badannya.
4.1.5. Pesilat yang karena alasan yang sah tidak dapat mengikuti penimbangan pertama, tetapi telah memenuhi persyaratan pendaftaran, dapat diikutkan dalam undian dan masuk dalam jadual pertandingan, serta dapat mengikuti pertandingan bila memenuhi ketentuan dalam penimbangan ulang.
4.2. Penimbangan ulang
4.2.1. Penimbangan ulang dilakukan 15 ( lima belas ) menit sebelum Pesilat yang bersangkutan mengikuti pertandingan sesuai dengan jadual yang ditentukan.
4.2.2. Untuk timbang ulang, Pesilat putra / putri harus berpakaian Pencak Silat yang kering tanpa sabuk, pelindung kemaluan dan pelindung sendi untuk semua kelas.
4.2.3. Pesilat yang tidak dapat memenuhi ketentuan berat badan dalam penimbangan ulang menurut kelas yang diikutinya, dikenakan sanksi diskualifikasi.
4.2.4. Penimbangan harus disaksikan oleh petugas penimbangan dan anggota Wast Juri yang ditugaskan untuk itu, serta oleh kedua official tim.
4.2.5. Petugas penimbangan atau Wasit juri yang ditugaskan serta kedua official tim harus menandatangani formulir berat badan penimbangan ulang yang disediakan oleh Panitia Pelaksana.
Katagori dan Kelas Pertandingan Remaja
Katagori dan kelas pertandingan untuk Remaja :
1. TANDING terdiri atas :
Tanding Putra / Putri
1.1. Kelas A 39 Kg s/d 42 Kg
1.2. Kelas B Diatas 42 Kg s/d 45 Kg
1.3. Kelas C Diatas 45 Kg s/d 48 Kg
1.4. Kelas D Diatas 48 Kg s/d 51 Kg
1.5. Kelas E Diatas 51 Kg s/d 54 Kg
1.6. Kelas F Diatas 54 Kg s/d 57 Kg
1.7. Kelas G Diatas 57 Kg s/d 60 Kg
1.8. Kelas H Diatas 60 Kg s/d 63 Kg
1.9. Kelas I Diatas 63 Kg s/d 66 Kg
Demikian seterusnya dengan selisih 3 ( tiga ) Kg sebanyak-banyaknya 12 kelas untuk PUTRA dan 8 kelas untuk PUTRI.
Katagori dan Kelas Pertandingan Dewasa
Katagori dan kelas pertandingan untuk Dewasa :
1. TANDING terdiri atas :
1.1. Tanding Putra
1.1.1. Kelas A 45 Kg s/d 50 Kg
1.1.2. Kelas B Diatas 50 Kg s/d 55 Kg
1.1.3. Kelas C Diatas 55 Kg s/d 60 Kg
1.1.4. Kelas D Diatas 60 Kg s/d 65 Kg
1.1.5. Kelas E Diatas 65 Kg s/d 70 Kg
1.1.6. Kelas F Diatas 70 Kg s/d 75 Kg
1.1.7. Kelas G Diatas 75 Kg s/d 80 Kg
1.1.8. Kelas H Diatas 80 Kg s/d 85 Kg
1.1.9. Kelas I Diatas 85 Kg s/d 90 Kg
1.1.10. Kelas J Diatas 90 Kg s/d 95 Kg
1.1.11. Kelas Bebas Diatas 95 Kg s/d 110 Kg
( Khusus untuk pertandingan “ Single Event “ )
1.2. Tanding Putri
1.2.1. Kelas A 45 Kg s/d 50 Kg
1.2.2. Kelas B Diatas 50 Kg s/d 55 Kg
1.2.3. Kelas C Diatas 55 Kg s/d 60 Kg
1.2.4. Kelas D Diatas 60 Kg s/d 65 Kg
1.2.5. Kelas E Diatas 65 Kg s/d 70 Kg
1.2.6. Kelas F Diatas 70 Kg s/d 75 Kg
1.2.7. Kelas Bebas Diatas 95 Kg s/d 110 Kg
( Khusus untuk pertandingan “ Single Event “ )
Friday, 18 April 2014
Teknik dalam Pencak Silat
1.
Teknik Pembelaan
Teknik
pembelaan dalam bela diri pencak silat terdiri atas berikut ini.
*
Teknik
Tangkapan
Tangkapan adalah suatu usaha pembelaan dengan
cara menahan lengan/tungkai lawan untuk menjaga serangan berikutnya atau
merupakan unsur dari teknik jatuhan atau kuncian. Teknik tangkapan macamnya
berikut ini.
1.
Tangkapan satu lengan, yaitu
tangkapan dengan tangan, lengan, dan ketiak.
2.
Tangkapan dua lengan, yaitu
tangkapan tangan rapat searah, tangan rapat berlawanan, dan tangan renggang
searah.
*
Teknik
Jatuhan
Jatuhan adalah usaha menjatuhkan lawan sebagai
tindak lanjut dari tangkapan atau secara langsung. Cara melakukannya sebagai
berikut.
1.
Menambah tenaga serangan
lawan searah dengan teknik jatuhan dengan tarikan dan teknik jatuhan dengan
dorongan;
2.
Mengubah arah serangan badan
lawan dengan tarikan, dorongan dan putaran;
3.
Menjatuhkan tumpuan badan
lawan dengan sapuan, kaitan, angkatan dan ungkitan.
*
Teknik
Lepasan
Lepasan adalah usaha untuk melepaskan diri dari
tangkapan lawan.
1. Lepasan dengan satu tangan, yaitu putaran, hentakan, serangan,
dan tangkapan balasan;
2. Lepasan dengan dua tangan, yaitu dengan bantuan, serangan dan
bukaan;
3. Lepasan dengan kaki;
4.
Lepasan dengan dua kaki.
*
Teknik
Kuncian
Kuncian adalah usaha menguasai lawan dengan
tangkapan sempurna berdaya. Cara melakukannya sebagai berikut.
1. Menahan kemungkinan gerakan lawan;
2.
Mematikan gerak sendi dengan
lipatan.
2.
Hambatan, Sambut, dan Penguasaan
Variasi
yang lain dalam teknik dasar bela diri pencak silat, antara lain sebagai
berikut.
*
Hambatan
Hambatan
adalah suatu usaha pencegahan terhadap serangan lawan. Berikut ini cara
melakukannya.
1.
Kedua pesilat A dan B sikap
pasang dalam jangkauan serangan.
2.
Ketika B akan memukul A mendahului
dengan gerakan tangan ke depan.
3.
Sebelum pukulan B keluar, A
telah mendahului menghambat dengan tangan.
*
Sambut
Sambut
adalah usaha pembelaan yang langsung disusul dengan serangan untuk mencegah
serangan berantai atau menghentikan perlawanan lawan.
*
Penguasaan
Penguasaan
adalah usaha mendapatkan posisi menguntungkan sehingga lawan dapat dikuasai
geraknya. Berikut ini cara melakukannya.
1.
Pesilat A dan pesilat B
berhadapan dengan sikap pasang.
2.
Pesilat A melakukan taktik
dengan beralih pasang ke depan serong.
3.
Jika pesilat B segera
mengubah sikap pasangnya maka pesilat A mempunyai keunggulan posisi.
4.
Pesilat A dapat melakukan
gerakan teknik merapat, menempel, menggoyahkan kese-imbangan atau mempersempit
bidang tumpuan dan dapat melakukan serangan dengan lebih baik.
5.
A memancing keluarnya tendangan lawan yang
segera disambut dengan teknik penjatuhan.
Friday, 11 April 2014
4 Aspek Pencak Silat
Aspek Mental Spiritual
Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter menjadi manusia yang berahlak mulia (berbudi pekerti luhur), kuat secara ruhani, beriman dan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, membela kebenaran, sehingga dapat mendatangkan keselamatan baik di dunia terlebih di akhirat. dilestarikan dan dikembangkan serta dijaga dari pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai nilai luhur ajaran yang terkandung di dalamnya.
Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter menjadi manusia yang berahlak mulia (berbudi pekerti luhur), kuat secara ruhani, beriman dan ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, membela kebenaran, sehingga dapat mendatangkan keselamatan baik di dunia terlebih di akhirat. dilestarikan dan dikembangkan serta dijaga dari pengaruh syirik dan menyesatkan yang dapat menodai nilai luhur ajaran yang terkandung di dalamnya.
Aspek Seni Budaya
Pencak Silat adalah seni dan budaya masyarakat Nusantara. Tidak hanya menampilkan keindahan gerakan dengan busana tradisional dan diiringi musik saja, namun pesilat juga menjaga, memelihara, dan mewarisi nilai-nilai luhur bangsa dan menjaganya dari pengaruh menyesatkan yang dapat menodainya.
Pencak Silat adalah seni dan budaya masyarakat Nusantara. Tidak hanya menampilkan keindahan gerakan dengan busana tradisional dan diiringi musik saja, namun pesilat juga menjaga, memelihara, dan mewarisi nilai-nilai luhur bangsa dan menjaganya dari pengaruh menyesatkan yang dapat menodainya.
Aspek Bela DiriPencak
Silat pada dasarnya bentuk membela diri yang berdasarkan kepada prinsip
dan kaidah-kaidah tertentu sehingga pencak silat adalah alat pertahanan
diri dan alat pertahanan bangsa, dan siap mengabdikan diri untuk agama,
bangsa, dan negara.
Aspek Olah Raga
Hal ini menunjukkan bahwa Pencak Silat adalah sebuah seni dalam mengolah fisik (raga) yang pada praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperoleh kesehatan jasmani, kesegaran jasmani, dan mencetak prestasi secara sportif.
Hal ini menunjukkan bahwa Pencak Silat adalah sebuah seni dalam mengolah fisik (raga) yang pada praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperoleh kesehatan jasmani, kesegaran jasmani, dan mencetak prestasi secara sportif.
Keempat aspek ini merupakan aspek-aspek
dasar sebagai pemersatu dan kebulatan dari seluruh persilatan yang ada,
sekalipun masing-masing persilatan memiliki aspek-aspek lainnya dalam
filosofi dan kaidahnya.
Bagi Ikatan Pencak Silat Indonesia,
keempat aspek ini terkandung dalam Lambang IPSI yang berupa Senjata
Trisula. Ujung senjata yang di tengah (paling panjang) adalah aspek
Beladiri, menegaskan bahwa Pencak Silat menekankan bela/pertahanan diri,
sedangkan dua lainnya adalah aspek Seni Budaya dan aspek Olahraga.
Ketiga aspek ini dapat menyasar ke arah yang benar apabila gagang
senjata yang merupakan simbol dari aspek Mental Spiritual, digenggam
dengan cara yang benar.
Arti Lambang IPSI
Keterangan ;
1.
Warna
Dasar Putih : berarti suci
dalam amal perbuatan
2.
Warna
Merah : berarti berani
dalam kebenaran
3.
Warna
Hijau : berarti
ketenangan dalam menghadapi segala sesuatu yang menuju
kemantapan jiwa, karena selalu beriman dan bertauhid keda
Tuhan Yang Maha Esa secara
hikmat dan syahdu
4.
Warna
Kuning : berarti bahwa
IPSI mengutamakan budi pekerti dan kesejahteraan lahir dan
batin dalam menuju kejayaan nusa dan bangsa
5.
Bentuk
Perisai Segi Lima : berarti
bahwa IPSI berasaskan landasan idiil Pancasila, serta
bertujuan membentuk manusia Pancasila sejati
6.
Sayap
Garuda berwarna Kuning
berototkan merah : berarti
kekuatan bangsa Indonesia yang
bersendikan kemurnian, keluruhan dan dinamika, Sayap 18
lembar, bulu 5 lembar + 4 lembar
+ 8 lembar berarti tanggal berdirinya
IPSI adalah 18 Mei 1948. Sayap 18 lembar, terdiri dari
17+1 berarti IPSI dengan semangat
Proklamasi Kemerdekaan bersatu membangun negara
7.
Untaian
lima lingkaran : melambangkan
bahwa IPSI melalui olahraga merupakan ikatan
perikemanusiaan antara perbagai aliran dengan memegang teguh asas
kekeluargaan,
persaudaraan dan kegotong royongan
8.
Ikatan
pita berwarna merah Putih :
bahwa IPSI merupakan suatu ikatan pemersatu dari
perbagai aliran Pencak Silat, yang menjadi hasil budaya
yang kokoh karena dilandasi oleh
rasa berbangsa, berbahasa dan bertanah air Indonesia.
9.
Gambar
tangan putih di dalam Dasar hijau : menggambarkan bahwa IPSI membantu,
Negara dalam bidang ketahanan nasional melalui
pembinaan mental/fisik agar kader-kader
IPSI berkepribadian nasional serta berbadan sehat, kuat dan tegap
Tuesday, 8 April 2014
Senjata Pencak Silat

- Keris: sebuah senjata tikam berbentuk pisau kecil, sering dengan bilah bergelombang yang dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci dalam asam.
- kujang: pisau khas Sunda
- Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang atau bahu, yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.
- Galah: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu .
- Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus sebagai kepala gigi. Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi cindai.
- Tongkat/Toya: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan musafir.
- Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau besi.
- Kerambit/Kuku Machan: sebuah pisau berbentuk seperti cakar harimau yang bisa diselipkan di rambut perempuan.
- Sabit/Clurit: sebuah sabit, biasa digunakan dalam pertanian, budidaya dan panen tanaman.
- Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis, sering berombak-berbilah
- Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung
- Tumbuk Lada: belati kecil yang juga sedikit melengkung mirip rencong, secara harfiah berarti "penghancur lada".
- Gada: senjata tumpul yang terbuat dari baja.
- Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja atau kayu yang kadang-kadang memiliki bulu yang menempel di dekat pisau.
- Parang/Golok: pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti memotong saat menyisir hutan.
- Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga
- Chabang/Cabang: trisula bergagang pendek, secara harfiah berarti "cabang".

Bagian dari Pencak Silat
- Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).
- Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap
dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara
berkelanjutan. Segera menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka
pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan .
- Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.
- Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.

- Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi.
- Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

- Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.
- Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.
Tuesday, 14 January 2014
Tips Menjadi Seorang Pesilat Yang Sebenarnya
Pesilat adalah seorang yang mendapatkan panggilan karena telah mempelajari berbagai teknik pencak silat dari perguruannya masing-masing.tapi tidak semua Pesilat mengerti apa itu pesilat yang sebenarnya,berikut adalah tips agar menjadi pesilat sejati:
-dari pepatah "musuh jangan dicari,tapi kalau ada jangan lari" kita dapat memahami bahwa janganlah membuat onar dahulu,karena ada oknum-oknum suatu perguruan pencak silat yang menjadi provokator suatu masalah kecil sehingga menjadi besar dan membuat suatu keonaran antar perguruan,apakah salah jika semua perguruan dapat damai??tentulah tidak jawabnya.
-selalu memakai 2B dalam mempelajari ilmu pencak silat,,apakah 2B itu??itu adalah BERDOA dan BERUSAHA dalam mempelajari pencak silat,dengan itu kita akan mendapatkan suatu ilmu yang berarti dalam mempelajarinya.
-jangan berputus asa jika ada masalah,,pesilat sejati tidak akan berputus asa karena dari setiap perguruan pencak silat mempunyai motto penyemangat bagi setiap pesilatnya.
Sekian yang dapat saya tulis dalam blog sederhana saya ini..semoga dapat menjadi motivasi bagi kita semua..terima kasih..salam Damai..
Tuesday, 3 September 2013
Pembelaan Dalam Pencak Silat
1.
Pembelaan dasar meliputi : hindaran, elakan dan
tangkisan.
a.
Hindaran adalah
usaha pembelaan dengan cara memindahkan sasaran dari arah serangan dengan
melangkah atau memindahkan kaki. Unsur-unsur hindaran meliputi : sikap pasang,
sikap tubuh, dan sikap tangan. Dalam hindaran teknik dasar yang paling cocok
untuk diterapkan adalah teknik delapan penjuru mata angin.
b.
Elakan adalah
usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap kaki yang tidak berpindah tempat
atau kembali ketampat semula. Macam elakan antara lain adalah elakan bawah,
elakan atas, elakan samping dan elakan belakang. Adapun contoh dari elakan, misalnya
elakan bawah : ketika diserang pada bagian atas maka usaha yang dilakukan
adalah merendahkan diri dengan sikap tungkai ditekuk tanpa memindahkan letak
telapak kaki dan disertai dengan sikap tubuh dan sikap tangan yang waspada akan
serangan.
c.
Tangkisan adalah
usaha pembelaan yang dilakukan dengan cara mengadakan kontak langsung dengan
serangan yang dilancarkan lawan. Tangkisan bertujuan langsung untuk :
·
Mengalihkan
serangan dari lintasan
·
Membendung atau
menahan serangan lawan jika terpaksa.
2.
Pembelaan lanjutan, meliputi : tangkapan dan
bantingan.
a.
Tangkapan adalah
suatu usaha pembelaan dengan cara menangkap lengan atau tungkai lawan untuk
melakukan serangan jatuhan (ungkitan, kaitan, dorongan, tarikan, dan sapuan
atas). Tangkapan bisa dilakukan dengan satu lengan dan dua lengan, adapun macam
tangkapan :
·
Tangkapan dengan
tangan
·
Tangkapan dengan
lengan
·
Tangkapan dengan
ketiak
b.
Jatuhan adalah
usaha menjatuhkan lawan sebagai tindakan lanjutan dari tangkapan. Jatuhan
dibagi dua macam, yaitu :
·
Jatuhan langsung
adalah jatuhan yang menghilangkan tumpuan badan lawan dengan cara : sapuan
rebah, sapuan berdiri, sirkel bawah, dan guntingan.
·
Jatuhan tak
langsung adalah jatuhan dari proses tangkapan yang dilanjutkan dengan ungkitan,
kaitan, dorongan, tarikan, dan sapuan atas.
Subscribe to:
Posts (Atom)