Tulisan ini kami kutip dari Sejarah Perhimpunan / Perguruan Pencak Silat
Persatuan Hati (PH) yang ditulis oleh Bapak KASIYO DWIJOWINOTO dan
KUNCORO yang dikerjakan atas dasar Keputusan Musawarah dalam Pertemuan
Keluarga Besar Persatuan Hati di nDalem Suryoputran Yogyakarta.
Bahwa pada tahun 1921, pada masa Pergerakan Nasional untuk kemerdekaan
Nusantara (Indonesia) telah berkumpul beberapa pemuda di suatu
lingkungan di Yogyakarta yang dipimpin oleh Trio Pemuda : R. Soepono,
R.Soenardi dan R. Soebroto yang kemudian membuat perkumpulan beladiri
pencak silat yang diberi nama Be United.
Tujuan dari organisasi/perkumpulan Be United pada awalnya adalah untuk menandingi kenakalan/kekurangajaran dari sekelompok sinyo (anak Belanda laki-laki) yang semakin lama semakin menyakitkan hati anak-anak pribumi (Indonesia).
Pada tahun 1927, perkumpulan pencak silat tersebut semakin berkembang
dan namanya diubah sesuai dengan semangat juang yang menyala-nyala serta
rasa nasionalisme yang meledak-ledak. Dari Be United diubah menjadi PERSATUAN HATI
. Kata Persatuan Hati inipun merupakan suatu bukti semangat perjuangan
dalam masa Pergerakan Kemerdekaan untuk menuju ke Sumpah Pemuda .
Pada saat peresmian Perguruan Pencak Silat Persatuan Hati tahun 1927
tersebut, yang bertindak sebagai Pelindung adalah Mr. R. Suyudi. Dan di
Yogyakarta pendiri Persatuan Hati adalah 7 (tujuh) orang pemuda yaitu :
1. R.C. SUPONO MANGKUPUJONO
2. R.M. R. SUNARDI
3. R.M. SUBROTO
4. SUWITO ATMOWIYOTO
5. R.I SINGGIH ISMAUN
6. T. TOWIKROMO
7. F. ATMO SENTONO
Dengan semangat yang membara, setelah peresmian PH, maka berkembanglah beberapa Cabang Persatuan Hati di berbagai daerah ;
Pada tahun 1932 RC Supono Mangkupujono mendirikan Cabang di Purworejo Jawa Tengah
Pada tahun 1939 R Ismaji mendirikan PH di Ponorogo Jawa Timur
Pada jaman perang kemerdekaan, sumbangan Perguruan Pencak Silat
Persatuan Hati kepada Ibu Pertiwi adalah para Anggota menjadi
Laskar/tentara pejuang. Disamping itu Lambang Perguruan Pencak Silat
Persatuan Hati, lambang Kependekaran pada waktu itu berupa TENGKORAK
PUTIH MENGGIGIT BELATI, diserahkan kepada Batalyon 1 MBT yang diterima
oleh Mayor R. Sudarto (sekarang Mayor Jenderal Purn Ir. R. Sudarto) dan
lambang tersebut dijadikan sebagai Tanda Kesatuan Batalyon 1-MBT pada
bulan Mei 1946.
Setelah perang kemerdekaan selesai, dan Indonesia semakin aman,
Perguruan Pencak Silat Persatuan Hati mulai berbenah diri dan
meluaskan/melebarkan sayap dengan membuka dan mendirikan cabang-cabang
dibeberapa Kota di Indonesia dan bahkan masuk lingkungan sekolah.
Kota yang dijangkau oleh para aktivis PH antara lain : Yogyakarta,
Wates, Purworejo, Bandung, Jakarta, Palembang, Samarinda, Ungaran,
Semarang, Surabaya, Ponorogo, Klaten, Magelang, Bantul dan Wonosari.
Sekolah yang secara resmi menerima PH adalah Sekolah GUru Pendidikan
Djasmani (SGPD) yang selanjutnya berubah menjadi SGO. Oleh para lulusan
SGPD Negeri Yogyakarta, pencak silat PH dibawa masuk ke SMP-SMP dimana
mereka ditempatkan.
No comments:
Post a Comment