"Bakti Negara" merupakan sebuah lembaga pendidikan tempat berguru pencak silat dengan empat (4) materi pendidikan, meliputi :
- Olahraga, membentuk kemampuan mempraktekkan teknik - teknik pencak silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesehatan jasmani atau untuk mencapai prestasi keolahragaan.
- Beladiri, membentuk kemampuan / kemahiran teknik beladiri.
- Seni, membentuk keterampilan keindahan gerak pencak silat.
- Mental Spiritual, bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri.
"Bakti Negara" secara resmi didirikan pada
tanggal 31 Januari 1955 di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh
empat (4) orang pendekar veteran pejuang kemerdekaan Republik
Indonesia, mereka adalah : pendekar Anak Agung Rai Tokir, I Bagus Made Rai Keplag, Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan Ida Bagus Oka Dewangkara dipercayai sebagai pengurus "Bakti Negara" untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1968 diwarnai dengan proses kematangan dari para
pendekar muda "Bakti Negara". Periode ini merupakan masa transisi dari
generai tua kepada generasi muda, utamanya I Bagus Alit Dira dibantu oleh I Made Mangkling, I Wayan Tambir, I Bagus Made Suenda, I Made Wirasana, I Made Dana, I Made Mariatha, Suhaemi, Anak Agung Ngurah Manik Astawa
serta pendekar lainnya, berupaya keras mengembangkan "Bakti Negara".
Untuk mendukung pengembangan "Bakti Negara", Lembaga Dewan Pendekar
"Bakti Negara" memberikan mandat kepada I Bagus Alit Dira dibantu
oleh para pendekar lainnya guna memformulasikan teknik - teknik yang
dikuasai oleh para pendiri dalam jurus - jurus dasar "Bakti Negara",
mengadopsi dan mengakomodasikan seni kebudayaan serta nilai - nilai
religius yang hidup di Bali sebagai pedoman hidup. Menyatu dalam gaya
baru yang unik dengan berbagai kuda - kuda serta berbagai gerakan seni,
senjata dan gerakan beladiri yang mengekpresikan seni kebudayaan Bali,
seperti tari Barong, Oleg, Baris Tumbak, Gebug Ende serta yang lainnya.
Melalui standarisasi dan proses akulturasi "Bakti Negara" telah
menjadi bagian integral dari Banjar atau organisasi sosial
kemasyarakatan desa (seka) serta telah memasuki lembaga pendidikan
(sekolah). "Bakti Negara" telah dipelajari oleh banyak orang dsri
berbagi status, jenis kelamin, usia yang berbeda. Perkembangan "Bakti
Negara" dari waktu ke waktu sangat mengembirakan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas, telah berkembang diseluruh wilayah Bali,
beberapa daerah di Indonesia seperti NTB dan NTT, juga dibeberapa
negara lain serta telah melahirkan banyak pesilat yang mampu
berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
No comments:
Post a Comment