Friday, 11 October 2013

Tunas Harapan (PSTH)

Perguruan Silat Tunas Harapan (PSTH), didirikan pada tahun 1980 di Desa Pulau Salak Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Kotabaru, didirikan oleh seorang laki laki yang bekerja sebagai pedagang dan peladang beliau adlah m.maskur atau dikenal dengan sebutan Pa’le Kaco juga turut serta Pak Jali yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kepala Desa Pulau Salak. Mereka berdua saling bahu membahu membangun perguruan tersebut dengan metode pelajaran sederhana yakni hanya memakai ilmu pengisian secara langsung ketubuh biasa disebut juga  istilah populer dengan silat gaib atau silat stroom yang bergerak sendiri tanpa digerakan.
Pa’le kaco dan Pak Jali, mereka berdua berusaha mengerakan hati para pemuda untuk berkeinginan ikut dan bergabung di perguruan silat tunas harapan,akhirnya tanpa diduga banyak para pemuda yang berkeinginan bergabung diperguruan silat tunas harapan.
Dengan anggota perguruan yang pada saat itu kurang lebih 100 orang dengan anggota dari berbagai pelosok desa diantaranya,desa pulau salak desa beringin,desa sei loban salimuran dan betung,dan sekitarnya.pada malam malam tertentu mereka bergabung diperguruan silat tunas harapan dengan di komandoi oleh seorang anak pak jali dan seorang pemuda pulau salak ,mereka adalah rizal dan bayu.mereka memperagakan jurus masing masing yaitu dengan melalui silat ghoib atau silat stroom yang telah diturunkan guru besar perguruan ( pa’le kaco ) dengan diawasi langsung oleh guru besar perguruan.
Melalui musawarah antar para pengurus perguruan, para pengurus bernaksud untuk mensejajarkan perguruan silat tunas harapan dengan perguruana silat  lain  yang ada di kotabaru pada saat itu pada khususnya dan Kalsel pada umumnya.maka para pengurus memohonkan SK Perguruan agar dikeluarkan oleh Ketua IPSI Kabupaten Kotabaru yang pada saat itu dijabat oleh H. Abd. Rakhman Hadong.


Lahirnya perguruan silat tunas harapan  ( psth ) baru
Selama hampir beberapa dekade perguruan silat tunas harapan aktif melakukan pelatihan.yaitu dari tahun 1980 s/d 1999 tepatnya usai mappanrettasi cup usai.perguruan silat tunas harapan pun vakum atau mengurangi pelatihannya .kevakuman ini berlangsung lama,yakni hampir 6 tahun lamanya.bahkan para anggotanya banyak yang membubarkan diri dari perguruan silat tunas harapan.
Kemudian pada tahun 2005 tepatnya pada bulan mei ,atau bertepatan setelah satu tahun kabupaten tanah bumbu terbentuk.perguruan silat tunas harapan  kembali aktif di setiap even even pertandingan yang dilaksanakan oleh kabupaten tanah bumbu.pada masa itu para pengurus tunas harapan berusaha mendekati calon calon anggota perguruan dengan melakukan pendekatan kepada siswa/i atau anak anak pelajar .para pengurus perguruan berusaha untuk mengajak mereka bergabung di perguruan silat tunas harapan.
Adapun yang membangun kembali Perguruan Silat Tunas Harapan pada saat itu adalah saudara Arif Rachman al Banin,yang saat ini menjabat sebagai Ketua Perguruan Silat Tunas Harapan, dibawah komando Guru Besar Perguruan Silat Tunas Harapan mempercayakan kepada mantan anggota perguruan terdahulu, mereka adalah Roby Adi, Aka HS dan Heriyadi sebagai pelatih di Perguruan Silat Tunas Harapan. Adapun Roby dan Heri adalah beberapa anggota yang pernah mempersembahkan beberapa juara buat perguruan dimasa kepelatihan Muslim. Hingga sekarang mereka kembali dipercaya untuk melatih para murid Perguruan Silat Tunas Harapan.
Pada masa kepelatihan mereka banyak diadakan perubahan, diantaranya materi latihan yang diberikan adalah jurus pencak silat modern atau jurus jurus yang disesuaikan dengan jurus standar yang telah ditetapkan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) ditambah dengan jurus jurus atau gerakan gerakan yang telah dibakukan.
Pada masa pelatih Roby dan Heri, murid yang mereka kumpulkan hanya berkisar 10 orang saja, namun setelah satu bulan lamanya berjalan kegiatan pelatihan, anggota perguruan meningkat mencapai 80 orang murid dengan hanya mengandalkan dua pelatih saja yakni Roby sebagai pelatih seni dan teknik dan Hery sebagai pelatih fisik. Mereka berdua berusaha memberikan pelatihan dengan penuh keuletanan.

No comments:

Post a Comment