Perguruan
Silat Tunas Harapan (PSTH), didirikan pada tahun 1980 di Desa Pulau
Salak Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Kotabaru, didirikan oleh seorang
laki laki yang bekerja sebagai pedagang dan peladang beliau adlah
m.maskur atau dikenal dengan sebutan Pa’le Kaco juga turut serta Pak
Jali yang pada saat itu masih menjabat sebagai Kepala Desa Pulau Salak.
Mereka berdua saling bahu membahu membangun perguruan tersebut dengan
metode pelajaran sederhana yakni hanya memakai ilmu pengisian secara
langsung ketubuh biasa disebut juga istilah populer dengan silat gaib atau silat stroom yang bergerak sendiri tanpa digerakan.
Pa’le
kaco dan Pak Jali, mereka berdua berusaha mengerakan hati para pemuda
untuk berkeinginan ikut dan bergabung di perguruan silat tunas
harapan,akhirnya tanpa diduga banyak para pemuda yang berkeinginan
bergabung diperguruan silat tunas harapan.
Dengan
anggota perguruan yang pada saat itu kurang lebih 100 orang dengan
anggota dari berbagai pelosok desa diantaranya,desa pulau salak desa
beringin,desa sei loban salimuran dan betung,dan sekitarnya.pada malam
malam tertentu mereka bergabung diperguruan silat tunas harapan dengan
di komandoi oleh seorang anak pak jali dan seorang pemuda pulau salak
,mereka adalah rizal dan bayu.mereka memperagakan jurus masing masing
yaitu dengan melalui silat ghoib atau silat stroom yang telah diturunkan
guru besar perguruan ( pa’le kaco ) dengan diawasi langsung oleh guru
besar perguruan.
Melalui
musawarah antar para pengurus perguruan, para pengurus bernaksud untuk
mensejajarkan perguruan silat tunas harapan dengan perguruana silat lain yang
ada di kotabaru pada saat itu pada khususnya dan Kalsel pada
umumnya.maka para pengurus memohonkan SK Perguruan agar dikeluarkan oleh
Ketua IPSI Kabupaten Kotabaru yang pada saat itu dijabat oleh H. Abd.
Rakhman Hadong.
Lahirnya perguruan silat tunas harapan ( psth ) baru
Selama
hampir beberapa dekade perguruan silat tunas harapan aktif melakukan
pelatihan.yaitu dari tahun 1980 s/d 1999 tepatnya usai mappanrettasi cup
usai.perguruan silat tunas harapan pun vakum atau mengurangi
pelatihannya .kevakuman ini berlangsung lama,yakni hampir 6 tahun
lamanya.bahkan para anggotanya banyak yang membubarkan diri dari
perguruan silat tunas harapan.
Kemudian
pada tahun 2005 tepatnya pada bulan mei ,atau bertepatan setelah satu
tahun kabupaten tanah bumbu terbentuk.perguruan silat tunas harapan kembali
aktif di setiap even even pertandingan yang dilaksanakan oleh kabupaten
tanah bumbu.pada masa itu para pengurus tunas harapan berusaha
mendekati calon calon anggota perguruan dengan melakukan pendekatan
kepada siswa/i atau anak anak pelajar .para pengurus perguruan berusaha
untuk mengajak mereka bergabung di perguruan silat tunas harapan.
Adapun
yang membangun kembali Perguruan Silat Tunas Harapan pada saat itu
adalah saudara Arif Rachman al Banin,yang saat ini menjabat sebagai
Ketua Perguruan Silat Tunas Harapan, dibawah komando Guru Besar
Perguruan Silat Tunas Harapan mempercayakan kepada mantan anggota
perguruan terdahulu, mereka adalah Roby Adi, Aka HS dan Heriyadi sebagai
pelatih di Perguruan Silat Tunas Harapan. Adapun Roby dan Heri adalah
beberapa anggota yang pernah mempersembahkan beberapa juara buat
perguruan dimasa kepelatihan Muslim. Hingga sekarang mereka kembali
dipercaya untuk melatih para murid Perguruan Silat Tunas Harapan.
Pada
masa kepelatihan mereka banyak diadakan perubahan, diantaranya materi
latihan yang diberikan adalah jurus pencak silat modern atau jurus jurus
yang disesuaikan dengan jurus standar yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) ditambah dengan jurus jurus atau gerakan
gerakan yang telah dibakukan.
Pada
masa pelatih Roby dan Heri, murid yang mereka kumpulkan hanya berkisar
10 orang saja, namun setelah satu bulan lamanya berjalan kegiatan
pelatihan, anggota perguruan meningkat mencapai 80 orang murid dengan
hanya mengandalkan dua pelatih saja yakni Roby sebagai pelatih seni dan
teknik dan Hery sebagai pelatih fisik. Mereka berdua berusaha memberikan
pelatihan dengan penuh keuletanan.
No comments:
Post a Comment